Contoh KKL atau PKL Kuliah

Laporan Kuliah Kerja Lapangan (KKL)

Universitas Bung Karno, Jakarta


berjudul :

Sistem Komunikasi dan Alur dalam pelayanan SKCK

di POLRES METRO BEKASI KOTA.


1.1 Latar Belakang

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik di Universitas Bung Karno membantu mahasiswa nya untuk dapat memahami ilmu dan teori yang dipelajari agar mampu bersaing di dunia kerja yang sesuai dengan bidang nya. Salah satunya adalah dengan mengharuskan mahasiswa nya untuk menjalankan Kuliah Kerja Lapangan (KKL).

Hal ini dilakukan agar mahasiswa dapat belajar mengenal dunia kerja yang sesungguhnya dan mendapatkan pengalaman kerja profesional yang lebih. Dalam Kegiatan Kuliah Kerja Lapangan adalah kegiatan bagi mahasiswa untuk mencoba dan mengaplikasikan ilmu dan teori yang didapatkan selama proses perkuliahan. Tetunya mahasiswa harus memahami terlebih dahulu bidang kerja peminatan masing-masing yang akan ditekuninya setelah lulus nanti, salah satunya yaitu bidang komunikasi. Maka untuk mengetahui dan mempelajari dengan baik dan benar, penulis tertarik untuk melakukan praktik kerja lapangan dengan tema “ Sistem Komunikasi dan Alur dalam pelayanan SKCK di POLRES METRO BEKASI KOTA.“

Pemerintah mempunyai tugas penting dalam memberikan pelayanan pada masyarakat baik itu di tingkat pusat ataupun wilayah. Pelayanan publik yang diberikan kepada masyarakat merupakan suatu tugas yang wajib dijalankan sang pemerintah yang tercantum dalam Undang-Undang Dasar 1945. pada hakikatnya pemerintah merupakan pelayan masyarakat yang berkewajiban untuk lebih mendahulukan kepentingan-kepentingan rakyat dibanding kepentingan individu, karena pemerintah

ada bukan untuk dilayani melainkan melayani rakyat. Penyelenggaraan pelayanan publik yang diberikan oleh pemerintah merupakan upaya buat memenuhi kebutuhan dasar di setiap warganya seperti yang tertera pada Undang-Undang Dasar 1945.

Pelayanan publik merupakan salah satu wujud dari fungsi Instansi aparat negara sebagai pengayom masyarakat selain tugasnya sebagai abdi negara, sebagai salah satu bentuk pelayanan Masyarakat yang diberikan pihak Kepolisian Indonesia (POLRI) ialah pembuatan surat keterangan catatan kepolisian (SKCK). Berdasarkan Undang-Undang RI nomor 2 tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia dijelaskan bahwa “Mengeluarkan surat izin dan/atau surat keterangan yang diperlukan dalam rangka pelayanan masyarakat”, UU ini mengatakan bahwa hanya kepolisian lah yang dapat mengeluarkan SKCK tersebut bukan instansi-instansi yang lain.

SKCK yang dahulu bernama SKKB (Surat Keterangan Kelakuaan Baik) yaitu surat yang selalu dan tidak pernah tertinggal dalam salah satu syarat untuk mencari kerja ataupun untuk kepentingan yang lain. Kepolisian Metro Bekasi Kota Unit Intelkam Pelayanan SKCK untuk memanfaatkan teknologi yang ada berbasis sistem komputer.

Penerbitan SKCK telah diatur dalam peraturan Kapolri Nomor 18 Tahun 2014, sehingga Institusi yang berhak penerbitan SKCK dilakukan pada

tingkat Polsek, Polres (termasuk Polres Metro Bekasi Kota), Polda dan juga Mabes Polri. Pembuatan SKCK juga dapat dilakukan di tingkat Polsek, Polres, dan Polda setempat sesuai dengan kebutuhan masing-masing sesuai alamat domisili Pemohon SKCK.

Mengenai pembuatan SKCK di Polres Metro Bekasi Kota, pada setiap  per harinya pasti mengalami naik turun pada permintaan pembuatan SKCK. Trafik jumlah permintaan dari Pemohon SKCK yang naik atau turun dalam pembuatan atau perpanjangan SKCK tergantung kebutuhan Masyarakat.

Dengan tingginya para pencari pekerjaan dan pengguna lainnya yang bergantung kepada SKCK sebagai salah satu persyaratan penting membuat bagian pemegang kendali komputer pengentri data untuk bidang Intelkam untuk dituntut lebih cepat dalam pelayanan nya. Untuk mewujudkan hal tersebut maka jumlah personil yang cukup dan sistem program komputer sangat dibutuhkan untuk demi kelancaran dalam pelayanan SKCK.

Laporan KKL ini penulis menggunakan teori komunikasi antar pribadi dan komunikasi pelayanan publik yang menjelaskan tentang bahwa komunikasi antar pribadi dimulai dari diri sendiri (self) dan bersifat transaksional.[1]

Konsep pelayanan publik diturunkan dari makna public service, yang berarti : “berbagai aktivitas yang bertujuan memenuhi kebutuhan masyarakat akan barang dan jasa”.[2]

Di dalam komunikasi pelayanan publik, seseorang yang berperan untuk menyampaikan pesan, yang disebut komunikator. Komunikator pelayanan publik adalah seseorang atau sekelompok orang dari petugas yang mengirim, lalu menyampaikan pesan dan memberikan pelayanan (melayani) bagi Pemohon SKCK sebagai Masyarakat WNI. Di ilustrasikan yaitu seorang komunikator (Anggota loket SKCK) yang bertindak sebagai pengirim pesan dalam sebuah proses komunikasi.

 

Penulis akan menjelaskan komunikasi dan teori antar petugas pelayanan SKCK dan Pemohon SKCK.

Untuk itu berdasarkan uraian diatas maka penulis akan tertarik untuk melakukan suatu penelitian tentang Pelayanan SKCK di Polres Metro Bekasi Kota ini dengan meneliti lebih lanjut yang berhubungan dari kegiatan KKL ini, beserta meneraapkan ilmu-ilmu komunikasi yang penulis dapat dari kegiatan KKL tersebut.



[1] Daryanto dan Muljo Rahadjo. 2016. Teori Komunikasi. Penerbit Gava Media. Yogyakarta

[2] Kasmir. 2005. Etika Customer Service. Penerbit Raja Grafindo Persada. Jakarta


1.2 1.1  Tujuan Kegiatan

1.1.1        Tujuan Akademis

Secara akademis, tujuan dari kegiatan Kuliah Kerja Lapangan ini, yaitu :

 

A.    Untuk mendapatkan nilai Mata Kuliah KKL di semester 7

B.     Untuk memenuhi persyaratan untuk ke tahap Skripsi nanti.

C.     Mendapatkan Ilmu dan pengalaman dari lapangan secara langsung.

D.    Berharap pengalaman tersebut bisa dikembangkan di tempat kerja lainnya setelah lulus nanti.

 

1.1.2        Tujuan Praktis

Adapun ada tujuan secara praktis, di kegiatan Kuliah Kerja Lapangan, yaitu :

A.    Mengetahui Alur dalam melayani pemohon (Masyarakat) dalam pembuatan SKCK

B.     Memerhatikan dan mengambil kesimpulan dari cara berkomunikasi untuk wawancara singkat antara Anggota pelayanan SKCK dengan para pemohon.

C.     Memberikan kesempatan bagi Penulis untuk membantu Anggota lainnya untuk mengecek dokumen dan memproses SKCK terbaru.

D.    Melatih Penulis untuk memberikan ide atau gagasan secara jelas untuk dalam dunia kerja pelayanan masyarakat yang sesungguhnya.

E.     Dan membantu memberikan informasi kepada pemohon SKCK yang sedang membutuhkan bantuan.

 

 

 

 

 

1.2  Manfaat Kegiatan

Ada beberapa manfaat yang didapat oleh Penulis dari kegiatan Kuliah Kerja Lapangan ini seperti :

 

A.    Mengumpulkan pengetahuan yang telah diperoleh mengenai ilmu dan teori komunikasi yang dipelajari dalam proses perkuliahan ke dalam kegiatan Kuliah Kerja Lapangan (KKL)

B.     Mendapatkan pengalaman kerja di tempat dan situasi yang sesungguhnya, khususnya di bidang pelayanan.

C.     Dapat bekerja sama denagn orang yang berpengalaman dibidangnya, agar bisa menambah ilmu dan pengalaman yang lebih dalam lagi sesuai dengan posisi masing-masing.

D.    Memperoleh pengetahuan mengenai pelayanan Masyarakat di Instansi Negara yaitu Kepolisian Republik Indonesia.

E.     Mengetahui cara bekerjasama antara pemimpin grup dan anggota lainnya.

F.      Mengetahui bagaimana cara pemimpin disana untuk mengkoordinasi kan ke anggota lainnya supaya dalam proses pembuatan SKCK berjalan dengan lancar dan tepat waktu.

G.    Mengetahui cara menghadapi dan memberikan informasi kepada Pemohon untuk dibuatkan SKCK sesuai dengan keinginan pemohon itu sendiri.

 

1.3  Metode Pengumpulan Data

Karena laporan kegiatan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) ini menggunakan penelitian Kuantatif. Sedangkan alasan penulis untuk menggunakan kualitatif, karena data yang dikumpulkan oleh Penulis dalam laporan KKL ini, bukan berupa data angka yang berasal dari penelitian lapangan secara langsung tetapi dari hasil observasi lapangan, wawancara dan dokumentasi untuk mengamati dan menggambarkan keadaan dilapangan, jadi tidak adanya untuk pembagian maupun pengumpulan sampel dari pemohon SKCK, tetapi hanya berfokus untuk menggunakan teori yang ada dan berhubungan dengan laporan KKL ini.

 

1.      Observasi 

Observasi sebagai Teknik pengumpulan data mempunyai ciri spesifik karena tidak terbatas pada orang, tetapi juga objek-objek alam yang lain.

Dalam observasi ini penulis terlibat dalam kegiatan sehari-hari orang yang sedang diamati atau yang digunakan sebagai sumber data penelitian. Sambil melakukan pengamatan, penulis ikut melakukan apa yang dikerjakan oleh sumber data, dan ikut merasakan suka dukanya.[1]

Dengan kata lain, penulis dalam mengamati dan melihat apa saja yang dilakukan oleh anggota lain yang bertugas untuk menyiapkan, melayani dan bertanggung jawab atas tugas yang dipegangnya.

 

2.      Interview (wawancara)

Wawancara atau interview adalah teknik pengumpulan data apabila ingin melakukan penelitian lebih lanjut untuk menemukan permasalahan yang sedang diteliti, dan juga apabila penulis ingin mengetahui informasi dari kuesioner yang lebih mendalam dan jumlah kuesioner nya yang diwawancarai juga sedikit.

Penulis mengajukan pertanyaan pertanyaan seputar kegiatan pelayanan masyarakat SKCK ini yang tidak dapat penulis mengerti kepada orang yang jauh lebih pengalamannya (Mentoring), karena penulis belum memahami cara budaya kerja yang ada, dan wawancara kecil untuk para pemohon untuk menyesuaikan berkas yang diperiksa terlebih dahulu dengan indetitas aslinya secara lisan.

 

3.      Praktik  

Dalam melakukan kegiatan ini, penulis melakukan praktik terjun langsung dan mengalami bagaimana proses kerja sebagai seorang anggota pelayanan, seperti bagaimana cara memberikan informasi kepada para pemohon SKCK, saat proses penerimaan berkas untuk SKCK yang baru, mengecek berkas, formulir, dan sidik jari, sampai selesainya pembuatan SKCK untuk diberikan kepada pemohon.

 

1.4  Rumusan kegiatan

“ Pengamatan dan Alur proses pembuatan SKCK dalam pelayanan Masyarakat di Polres Metro Bekasi Kota.”


 

BAB II

(Lanjutan hubungin saya via email : irfanumam99@gmail.com)

[1] Sugiyono. 2019 . Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Penerbit Alfabeta. Bandung

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Contoh Proposal Bisnis versi saya sendiri (Tugas UBK 2020 SMT.4)